makalah pembuatan es puter

, 0 Comments

    
1BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         LATAR BELAKANG
        Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.
        Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es puter. Dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan cara yang sederhana.

1.2.         Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat adalah
1)      Apa saja faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter?
2)      Bagaimana cara pembuatan es puter?
3)      Bagaimana membuat alat sederhana pembuatan es puter?

1.3.         Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan tentang pembuatan es puter ini adalah
1)      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter
2)      Untuk mengetahui cara pembuatan es puter
3)      Untuk mengetahui cara membuat alat sederhana es puter

1.4.         Manfaat penulisan
Manfaat penulisan laporan ini adalah
1)      Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter
2)      Memberikan informasi tentang pembuatan es puter
3)      Memberikan informasi tentang pembuatan alat es puter sederhana




BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
        Sifat  koligatif  larutan  adalah  sifat  larutan  yang  tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
  1.       Penurunan tekanan uap jenuh
  2.       Kenaikan titik didih
  3.       Penurunan titik beku
  4.       Tekanan osmosis
    Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

2.1.1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh

    Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

2.1.2. Kenaikan Titik Didih

    Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb

2.1.3. Penurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai
ΔTF = KF · b · i,

2.1.4. Tekanan Osmosis

        Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.

2.2. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan es krim
        Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.  
        Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3 oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.(Susilowati, Endang : 2004,16)
        Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
        Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat, Banyak fakta menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran bahan, pasteurisasi, homogenasi, aging di dalam refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan di dalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening) di dalam freezer.


BAB III
METODOLOGI PENULISAN

3.1 Metode Penulisan
     Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode gabungan antara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dan dilengkapi dengan data-data berupa kata-kata dan angka (statistik).  Metode ini dipilih karena sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.2 Teknik Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.3 Metode Analisis Data
        Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah   metode analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.
           


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter
    Setelah dilakukan percobaan, yang mempengaruhi baik/tidaknya kualitas es puter adalah
        1) kualitas bahan
        2) lamanya pemutaran
        3) perasa yang digunakan
        4) Bahan bahan yang digunakan harus di pastikan baik, terbebas dari kotoran/bakteri

4.2. Cara Pembuatan Es Puter
Cara pembuatan es puter, yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan seperti
  1) 1 liter santan kelapa murni
  2) Satu sendok tepung maizena
  3) Daun pandan secukupnya
  4) Setengah sendok makan garam halus
  5) Batu es
  6) Baskom alumunium
  7) Panci alumunium
  8) sendok
  9) gelas
   10) pelengkap (yang kami gunakan 4 buah jeruk yang di ambil sarinya dan susu coklat kental)
  11)  Kompor
  12) Garam kasar secukupnya.
 Setelah semua bahan siap, Panaskan santan hingga mengental. Aduk terus, jangan sampai santan pecah. Tambahkan larutan maizena ke dalam santan yang sedang di panaskan. Aduk rata. Tambahkan garam dan daun pandan yang sudah di potong potong ke dalam larutan yang sedang di panaskan. Aduk hingga larutan mengental. Setelah mengental, angkat kemudian dinginkan. Masukkan larutan ke dalam panci yang diameternya lebih kecil dari baskom alumunium. Tutup panci.  Masukkan es batu yang telah di pecah ke dalam baskom. Taburkan garam secara merata di atasnya (ukur suhu). Putar panci untuk membuat larutan membeku. Jika batu es mulai mencair, buang air dan gantilah dengan bongkahan batu es yang baru. Putar panci 30-60 menit. Buka panci, es puter siap di hidangkan. Hias sesuai keinginan. Penampilan yang menarik akan ikut mempengaruhi ketertarikan orang untuk es puter itu sendiri.

4.3. Alat pembuatan Es Puter Sederhana
            Alat es puter yang kami gunakan dalam praktek adalah sebuah baskom stenless dan sebuah panci steanless dengan panci berada di dalam baskom steanless. Di dalam baskom/pinggiran panci diletakkan bongkahan bongkahan batu es yang ditaburi dengan garam dapur (NaCl).
            Adonan es puter dimasukkan ke dalam panci steanless, kemudian tutup. Putar-putar panci selama kurang lebih 30 menit.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
        1) kualitas es puter dipengaruhi oleh kualitas bahan dan lamanya pemutaran
        2) es puter memiliki keterkaitan pada sifat koligatif larutan
3) alat pembuatan es puter sederhana dapat di buat sendiri menggunakan bahan yang sederhana

5.2. SARAN
1) dalam pembuatan es puter, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan
2) tidak perlu membeli alat/mesin pembuatan es puter, karena kita pun dapat merancangnya dengan sangat sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang terpenting, menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan



DAFTAR PUSTAKA





















LC21

Leave comments for question, critics, or advice

0 komentar:

Pertanyaan, kritik, saran, silakan :)