Halo, Secarik Kertasku

Halo, secarik kertasku
Lama tak jumpa, ya?
Pekan lalu ada yang ingatkanku, sudah lama ku tak bertutur denganmu
Maaf, ya?

Maaf jika kembaliku kesini tak bawa bahagia
Maaf jika kau hanya jadi tempatku berkeluh kesah
Karena rasanya belum ada yang bisa mengertiku sepertimu
Belum ada tempat ungkap semua selain denganmu

Hidup itu lucu, ya?
Hidupku saja tak bisa ku atur sendiri
Inginku saja tak selalu mampu bersuara
Riuh di benakku saja hanya kudengar sendiri

Sesak, ya?
Sesak saat tak mampu apa-apa
Sesak saat ingin bercerita, takut tak ada yang mau dengar
Sesak saat telah bercerita, sesakmu dianggap bukan apa-apa

Kadang ku berpikir untuk terbebas
Dari sangkar besi yang kuncinya tak pernah ku punya
Ku merasa selalu terjebak di dalamnya
Dan anggap memang hanya inilah ruangku

Kadang pula aku takut tak mampu
Hidup diluar sangkar besi--ruangku
Takut mudah tergores meski hanya terkena ujung kuku
Bahkan ingin melangkah saja ku tak tahu


LC21 - 25 Juni 2023

Ruang dan spasi



Kadang, kau hanya butuh isi kepala yang lain untuk saling bertukar cerita. Tentang relung dalam kalbumu yang mungkin sedang rapuh. Tentang asa yang mungkin sedang ingin kau kubur.

Kadang, rasa kecewamu hanya sebatas tutur. Sesakmu hanya sebatas teriak yang tak mampu terlaksana. Luapkanlah. 

Kamu, hatimu, juga punya ruang milikmu sendiri yang tentunya bisa kau gunakan semaumu. Kamu, hatimu, juga butuh spasi untuk terlega.

Riuh sawala

Pekat malam selimuti angan
Semakin pekat, semakin dalam terselam
Riuh dalam sunyi, kacau
Bersawala dengan akal sendiri

Antara asa dan rasa
Antara ingin dan nyata
Ku dekap sesak yang berkecamuk
Lagi, ku berteriak tanpa suara

Terkadang, asa dan rasa saling serang
Tak semua ingin menjadi nyata
Tak semua rencana terlaksana
Tapi tak semua kandas adalah akhir

Dalam gelap ini
Bersama rinai yang iringi
Izinkanku tuk sumarah
Sembari menanti kalbu dan akal hingga selaras