Surat Untuk Pemimpin Bangsa
Yang Terhormat,
Pemimpin Bangsa Indonesia
di Tempat
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam
untuk bapak yang telah memimpin negeri ini. Semoga keselamatan, kesehatan, dan
berkah selalu mengiringi bapak agar senantiasa memimpin bangsa ini dengan
setulus hati.
Pemimpin
bangsa kami hormati, saya hanyalah segelintir dari serpihan negeri yang
berusaha mewakili aspirasi dari rakyat Indonesia. Tentu semua rakyat Indonesia
menginginkan hal yang sama seperti saya yaitu mencapai cita cita negara “melindungi
segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial” sesuai dengan teks pembukaan UUD
1945. Tetapi sepertinya belum satupun yang tercapai seutuhnya. Kemerdekaan tahun
1945 merupakan jembatan emas bagi rakyat Indonesia. Tapi apakah hanya sebatas
itu? Saya sering sekali mendengar kalimat “mau bagaimanapun, ya beginilah
negara ini. Tidak akan pernah maju.” Pak, saya sebagai seorang mahasiswi hanya
mampu menyampaikan ini semua kepada yang lebih punya kuasa daripada saya. Saya
sangat berharap pernyataan-pernyataan itu dapat dipatahkan secepatnya.
Pemimpin
negeri yang kami hormati, saya seringkali mengamati tentang keadaan negara
kita. Sepertinya tindak hukum di negara ini sangat tegas. Ya, sangat tegas
terhadap kaum lemah, rakyat kecil. Tetapi ketegasan itu sirna ketika yang
dihadapi adalah seorang petinggi negara, ataupun seorang lain yang mempunyai
kekuasaan. Bukankah seharusnya setiap rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang
sama dimata hukum? Tetapi sepertinya, yang kami pelajari dibangku sekolah
selama ini hanyalah sebatas sebuah teori. Saat mereka yang berkuasa sedang
dalam proses hukum, tindak hukum seketika lemah. Kasus tak diusut tegas bahkan
rata-rata hilang seiring berjalannya waktu. Malah yang saya lihat, media lebih gesit
mencari titik terang dari permasalahan dibandingkan penegak hukum sendiri. Sayangnya, media saat ini sudah tak lagi jernih. Sudah ikut bermain dengan
politik. Mirisnya lagi, penegak hukum itu sendiri terlibat
dalam kasus-kasus yang terjadi.
Pemimpin
yang bijaksana, faktor penentu utama itu semua adalah sumber daya manusia di
Indonesia ini sendiri. Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak.
Dengan penduduk yang begitu banyak dan dengan keragaman penduduk di Indonesia,
sepantasnyalah bisa dimanfaatkan untuk memajukan negeri ini. Jika minimal 70%
sumber daya manusia memiliki kualitas yang tinggi, tentulah negara ini akan
maju. Tapi sayangnya, untuk mencapai angka tersebut sangat sulit di Indonesia.
Jangankan untuk menempa SDM agar memiliki skill khusus, yang sudah memiliki
skill saja tak dihargai di Indonesia. Negara lain malah lebih mengapresiasi prestasi anak bangsa dibandingkan negara ini sendiri.
Akhirnya, prestasi tersebut dimanfaatkan negara lain atas nama negara mereka. Anak-anak
yang putus sekolah karena kurangnya biaya, tak bisa melakukan apa-apa kecuali
mengikuti alur hidupnya sendiri.
Pemimpin
negeri yang selalu kami hormati, pertanyaan dan pernyataan yang tampak berkelit
tersebut telah menoreh tanya besar didalam benak kami, warga Indonesia. Kami
sangat berharap bapak bersedia untuk memperbaiki penjalanan sistem yang sudah
tersusun rapi di Indonesia. Kami berharap petinggi yang di kursi mewah sana,
tidak menyalahgunakan kursi istimewa tersebut untuk menyengsarakan bangsa ini.
Terakhir,
saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian saya disurat ini. Saya
harap, aspirasi kami ini dapat dipertimbangkan untuk Indonesia yang lebih maju.
Atas perhatian bapak saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum waramatullahiwabarakatuh
Hormat saya,
Rakyat kecil Indonesia
|
0 komentar:
Pertanyaan, kritik, saran, silakan :)