Partikel Terkecil Bahagia
Halo, hujanTerimakasih telah datang lagi
Terimakasih telah setia mengiringi sendu malam ini
Dalam keheningan ini, setiap rintikmu hadirkan tanya
Mengapa langit bisa lebih ceria setelah kelam karena hadirmu?
Apa karena langit sudah puas memaki?
Setiap denting yang berbunyi seolah wakili rasa
Jauh didalam sana, kudengar dia berteriak
Dia ingin memaki agar bisa seperti langit
Namun dia lebih menyukaimu, hujan
Dia lebih suka untuk berbaur denganmu
Memerintahkan semua komponennya untuk menyerupaimu
Mengharapkan ketenangan yang biasanya kau berikan
Dia begitu rapuh
Tapi dia tau, yang terkadang buatnya rapuh adalah juga sumber energinya
Dia juga sadar, tak semua mau mengikuti skenarionya
Lihatlah dia
Tersedu sendiri tanpa suara
Berkata pun dia tak bisa
Lihatlah dia
Tanpa jeda memikirkannya
Setiap asa ingin diraih bersamanya
Bahkan saat berdialog dengan-Nya tak pernah terlupa
Lalu, bagaimana?
Bukankah luka adalah partikel terkecil dari bahagia?
0 komentar:
Pertanyaan, kritik, saran, silakan :)