dalil tentang do'a iftitah
NAMA : DETA OKTARIANI
NPM : G1A013002
PRODI : TEKNIK INFORMATIKA
DALIL TENTANG
PEMBACAAN DO’A IFTITAH
“ALLAHU AKBAR KABIRA
WALHAMDULILLAHI KATSIRA....”
. عَنْ عَلِىِّ بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
قَالَ : وَجَّهْتٌ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا
مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ، إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى
وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِى ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ، أَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلهَ
إِلاَّ أَنْتَ ، أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ، ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ
بِذَنْبِى ، فَاغْفِرْلِى ذُنُوْبِى جَمِيْعًا فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ
إِلاَّ أَنْتَ، وَاهْدِنِى ِلأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى ِلأَحْسَانِهَا
إِلاَّ أَنْتَ ، وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ ، لَبَّيْكَ
وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ ،
أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْكَ . (ر. أحمد ومسلم والترمذى وصحّحه )
Dari Ali bin Abu Thalib r.a., ia berkata,”Rasulullah saw. itu apabila
beriftitah (ba’da takbiratul ihram), beliau mengucapkan;”Wajjahtu wajhiya ….”.
(artinya)’Aku hadapkan wajahku kepada Yang telah menciptakan langit-langit dan
bumi, bersih murni, berserah diri, dan aku bukan orang yang menyekutukan.
Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup matiku hanya milik Allah
rabbul ‘alamin, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan yang demikianlah aku
diperintah, dan aku seorang diantara yang berserah diri. Ya Allah, Engkau Maha
Raja yang tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah Tuhanku dan aku hambaMu, aku
lalim akan diri sendiri, aku mengaku dosa, maka ampunilah dosa-dosaku karena
tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Dan tunjukilah aku kepada
sebaik-baik akhlak, tiada yang akan menunjukinya selain Engkau, dan jauhkanlah
dariku kejelekannya yang tidak akan menjauhkannya kecuali Engkau. Aku patuh
karena semua itu di dalam kekuasaanMu dan kejelekan bukan dariMu. Aku hanya
karena pertolonganMu, maha Berkah Engkau, Maha Luhur Engkau, aku memohon
ampunan dan bertobat kepadaMu”. (HR. Ahmad, Muslim dan At-Tirmidzi, At-Tirmidzi
menyatakan shahih pada hadits ini)
قَالَ الشَّافِعِيُّ : وَبِهذَا كُلِّهِ أَقُوْلُ
وَآَمُرُ وَأُحِبُّ أَنْ يَأْتِيَ بِهِ كَمَا يُرْوَى عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يُغَادِرُ مِنْهُ شَيْئًا وَيَجْعَلُ مَكَانَ وَ
أَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ، (قَالَ) فَإِنْ
زَادَ فِيْهِ شَيْئًا أَوْ نَقَصَهُ كَرِهْتُهُ . ( الأم 1 : 92).
Imam
Asy-Syafi’i berkata,” Dan dengan do’a Iftitah inilah seluruhnya kami suka
membacanya, dan kami perintahkan serta kami menyukainya sebagaimana yang
diriwayatkan dari Rasulullah saw. , jangan dikurangi sedikitpun daripadanya,
dan jadikanlah pengganti ;“ Wa ana awwalul Muslimin” dengan “Wa ana minal
Muslimin”. Selanjutnya Imam Asy-Syafi’i berkata,” Maka bila seseorang menambah
(do’a iftitah) atau menguranginya, maka kami membencinya”. (Al-Um 1 : 92).
7. وَعَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ
مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِى التَّطَوُّعِ : اَللهُ أَكْبَرُ
كَبِيْرًا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، اَللَّهُ 1 : 264).مَّ
إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنَ هَمْزِهِ وَنَفْثِهِ وَنَفْخِهِ
. (ر. أحمد – فقه السّنه
Dari Nafi’
bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya, ia berkata,”Saya mendengar Rasulullah saw.
membaca (do’a iftitah) dalam shalat sunat,”Allahu Akbar kabira 3X ,
walhamdulillahi katsira 3X, wasubhanallahi bukratan wa ashila 3X, (dilanjutkan)
Allahumma inni a’udzubika … ”(artinya) Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari
godaan syaithan yang terkutuk, dari gangguannya, kesombongannya dan tiupannya”.
(HR. Ahmad).
0 komentar:
Pertanyaan, kritik, saran, silakan :)